Pati – Simulasi penanganan bencana tak cuma di dunia nyata. Di ranah maya pun ada. Aktivitas ini disebut drill test sebagai latihan menangani insiden keamanan di jagat teknologi informasi.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui Direktorat Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah, Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan, mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penyusunan, koordinasi, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan kebijakan teknis di bidang investigasi, analisis dampak insiden, mitigasi pasca insiden, penanggulangan insiden dan pemulihan pasca insiden keamanan siber dan/sandi pemerintah. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) gandeng Pentester Diskominfo Kabupaten Pati dalam membangun sistem keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati.
Bertempat di ruang persandian (13/12), Fitria salah satu Pentester menyampaikan bahwa penanganan insiden keamanan meliputi beberapa tahap seperti prepare, detect, triage, respons, dan protect.
Prepare lebih kepada awareness, SOP dan compliance alias menyampaikan kepedulian tentang incident security, standard operating
procedure dan pemenuhan terhadap SOP tersebut (compliance).
Detect merupakan kegiatan yang harus dilakukan seperti monitoring
dan pelaporan insiden melalui beberapa peralatan yang diletakkan atau dipasang
di masing-masing institusi yang ingin dimonitor keamanannya.
Triage merupakan kegiatan analisis terhadap security incident seperti melakukan
klasifikasi dan prioritas penanganan security
incident.
Respons adalah kegiatan
remediasi dan mitigasi bila security
incident sudah terjadi dan harus dilakukan penanganannya.
Sementara protect
lebih kepada kegiatan hardening dan change management terhadap security incident yang sudah terjadi,
memperkuat pertahanan security agar
tidak jebol dengan melihat insiden yang sudah pernah terjadi sebelumnya.
Security
incident banyak sekali macamnya
sehingga perlu dikategorikan menjadi 3 level yakni low, medium dan high level security incident.